Rekor Gol Internasional Terbanyak
Halaman ini menunjukkan pencetak gol terbaik diseluruh dunia untuk musim terpilih. Poin pencetak gol dikalkulasi dengan menambah jumlah gol dari seorang pemain dengan jumlah umpan gol. Sebagai tambahan dari liga dimana mereka bermain, data juga menampilkan usia pemain, kewarganegaraan, jumlah pertandingan dan jumlah dan total dari gol dan umpan gol. Pada menu drop-down, anda bisa memilih untuk melihat pemain pemberi umpan gol paling top di masing-masing liga terbaik (Bundesliga, La Liga, Premier League, Serie A, Ligue 1, Primeira Liga).
Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai pencetak gol internasional terbanyak sepanjang masa. Menurut situs olahraga, Goal.com, CR7 tercatat telah mengantongi 127 gol untuk tim nasional (timnas) Portugal per 17 Oktober 2023.
Jumlah gol El Bicho tersebut melampaui rekor pemain asal Iran, Ali Daei, yang mengantongi 109 gol sepanjang 1993 hingga 2006.
Adapun gol Ronaldo bahkan semakin menjauhi Lionel Messi di urutan ketiga. La Pulga kini baru mencetak 106 gol di pentas internasional atau terpaut 21 gol dari jumlah gol CR7.
Teranyar, empat gol yang dicetak Ronaldo dalam dua laga Kualifikasi Euro 2024 membuat bintang sepak bola Portugal itu makin melesat dan meninggalkan Messi.
Pemain Al Nassr itu mencetak dua gol ketika Portugal mengalahkan Slovakia 3-2, Sabtu (14/10/2023). Sementara, dua gol lagi disumbangkan Ronaldo ketika Selecao das Quinas menang 5-0 atas Bosnia Herzegovina, Selasa (17/10/2023).
Di sisi lain, Messi sukses membantu Argentina melawan Peru 2-0 pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2024, Rabu (18/10/2023). Kapten timnas Argentina itu menyumbang dua gol untuk La Albicelestes pada laga tersebut.
Berikut daftar 10 pencetak gol internasional terbanyak sepanjang masa, berdasarkan data Goal.com per 17 Oktober 2023:
(Baca: Kalahkan Ronaldo, Messi Jadi Pesepak Bola dengan Rekor Guinness Terbanyak)
SEBANYAK 5 pencetak gol terbanyak di level internasional akan dibahas Okezone di artikel ini. Dari kelima pencetak gol terbanyak di level internasional itu, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi terus bersaing lantaran masih aktif bermain.
Untuk saat ini, Cristiano Ronaldo masih memimpin sebagai pencetak gol terbanyak pertama di level internasional. Bersama Timnas Portugal, CR7 -panggilan Cristiano Ronaldo- telah membukukan 122 gol sepanjang kariernya.
Sebelumnya, Cristiano Ronaldo mencetak dua gol ketika Timnas Portugal menang dengan skor 4-0 atas Liechtenstein. Kedua tim berjumpa pada Kualifikasi Piala Eropa 2024 yang digelar di Stadion Jose Alvalade pada Jumat 24 Maret 2023 dini hari WIB.
Teranyar, Cristiano Ronaldo menambah dua gol lagi kala Timnas Portugal membantai Luksemburg dengan skor 6-0 pada Senin 27 Maret 2023. Tambahan gol itu sekaligus membuat Cristiano Ronaldo total mengoleksi 122 gol untuk Timnas Portugal.
Adapun, dua gol masing-masing ke gawang Liechtenstein dan Luksemburg menjadi catatan spesial bagi Cristiano Ronaldo. Pasalnya, pemilik lima gelar Ballon dOr itu selalu mencetak gol dalam 20 tahun karier bersama Timnas Portugal sejak 2004.
Seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi juga sukses menambah gol internasionalnya bersama Timnas Argentina. La Pulga mencetak satu gol saat Argentina menang 2-0 atas Panama pada duel di Stadion Monumental, Jumat 24 Maret 2023 pagi WIB.
Teranyar, Lionel Messi mencetak hattrick alias tiga gol ke ketika membantu Timnas Argentina bantai Curacao dengan skor 7-0, Rabu (29/3/2023). Berkat tambahan gol tersebut, Lionel Messi kini mengoleksi 102 gol internasional bersama Timnas Argentina dan menempati posisi ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di level internasional.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Meski begitu, Lionel Messi masih terus bersaing dengan Cristiano Ronaldo untuk menambah pundi-pundi gol internasionalnya. Sebab, kedua megabintang itu masih aktif bermain sebagai pesepakbola profesional.
Sementara itu, posisi kedua pencetak gol terbanyak di level internasional ditempati oleh legenda Timnas Iran, Ali Dae, dengan telah membukukan 109 gol. Sebagai informasi, Ali Daei sudah pensiun dari sepakbola.
Kemudian di posisi keempat, ada legenda Timnas Malaysia, Mokhtar Dahari, yang mengoleksi 89 gol. Ia juga sudah tidak aktif bermain sebagai pesepakbola profesional.
Terakhir, yang kelima ada pemain Timnas India, yakni Sunil Chetri, dengan telah mengoleksi 85 gol. Sejatinya, Sunil Chetri masih aktif bermain. Namun, rasanya sulit untuk bisa mengejar rekor gol Lionel Messi dan Cristiano.
Berikut 5 Pencetak Gol Terbanyak di Level Internasional:
1. Cristiano Ronaldo (Portugal/122 gol)
2. Ali Dae (Iran/109 gol)
3. Lionel Messi (Argentina/102 gol)
4. Mokhtar Dahari (Malaysia/89 gol)
5. Sunil Chetri (India/85 gol)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Manchester - Setidaknya ada 8 pemain dengan pemegang rekor gol bunuh diri terbanyak di Liga Inggris. Jangan kaget, ada nama-nama legenda Liverpool dan Manchester United!
BERLIN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 16 tim telah memastikan diri melaju ke babak sistem gugur Euro 2024. Namun, babak penyisihan grup Euro 2024 meninggalkan catatan kurang mengesankan. Sebab, tercipta tujuh gol bunuh diri selama fase grup Euro 2024. Jumlah itu bahkan mendekati rekor gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah Euro.
Rekor gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah turnamen sepak bola Eropa paling bergengsi ini tercipta di Euro 2020 dengan jumlah 11 gol. Sehingga, tujuh gol bunuh diri di Euro 2024 mencakup 26 persen dari 27 gol bunuh diri yang pernah terjadi sepanjang sejarah penyelenggaraan Euro atau Piala Eropa.
Sejak pertandingan pertama sekaligus pembuka Euro 2024, sudah lahir gol bunuh diri dalam laga Jerman versus Skotlandia. Meski menang 5-1 atas Skotlandia, Jerman kebobolan satu gol lewat gol bunuh diri Antonio Rudiger. Gol bunuh diri kedua terjadi dalam kemenangan 1-0 Prancis atas Austria, di mana bek Maximilian Woeber mencetak gol ke gawangnya sendiri yang dikawal Patrick Pentz.
Selanjutnya, ada gol bunuh diri pemain Albania, Klaus Gjasula, dalam hasil imbang melawan Kroasia di pertandingan Grup B Euro 2024. Bek Italia, Riccardo Calafiori juga mencetak gol bunuh diri dan membuat Spanyol menang atas Gli Azzurri berkat gol semata wayang tersebut.
Kemudian, dalam partai Portugal kontra Republik Ceko juga terjadi gol bunuh diri. Adalah pemain Ceko Robin Hranac yang menjaringkan bola ke gawang sendiri dan dalam laga itu Portugal menang 2-1. Portugal kembali diuntungkan dengan gol bunuh diri lawan saat menghadapi Turki. Pemain Turki Samet Akaydin mencetak gol ke gawang sendiri pada menit ke-28, dalam kemenangan 3-0 Portugal pada laga itu.
Gol bunuh diri terakhir di fase grup Euro 2024 tercipta dalam laga Belanda kontra Austria. Pemain Belanda Donyell Malen mencetak gol ke gawang sendiri dan dalam pertandingan itu negaranya kalah 2-3 dari Austria. Menarik menantikan apakah pada babak sistem gugur Euro 2024 kembali marak lahirnya gol bunuh diri. Sebab, jumlah 7 gol saat ini hanya terpaut empat gol dari rekor terbanyak terjadinya gol bunuh diri di ajang Euro.
Fenomena gol bunuh diri ini tentu menarik perhatian banyak pihak, termasuk para analis dan pengamat sepak bola. Mereka mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan begitu banyak gol bunuh diri terjadi dalam satu turnamen.
Beberapa analisis menunjukkan bahwa tekanan yang dirasakan para pemain di turnamen besar seperti Euro dapat memengaruhi konsentrasi dan keputusan mereka di lapangan. Selain itu, taktik dan strategi yang diterapkan oleh pelatih juga bisa menjadi faktor. Dalam banyak kasus, gol bunuh diri terjadi ketika pemain mencoba menghalau bola dari situasi berbahaya, tetapi justru malah mengarahkannya ke gawang sendiri. Intensitas pertandingan dan kecepatan permainan yang tinggi juga bisa membuat pemain membuat kesalahan yang berujung gol bunuh diri.
Gol bunuh diri dalam turnamen besar seperti Euro memang bisa memberikan dampak psikologis yang besar bagi pemain yang melakukannya. Mereka harus bisa bangkit dari kesalahan tersebut dan fokus pada pertandingan selanjutnya. Banyak pemain yang berhasil melakukannya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan performa akibat tekanan mental yang mereka rasakan.
Para pelatih juga memiliki peran penting dalam membantu pemain mengatasi dampak psikologis dari gol bunuh diri. Mereka harus bisa memberikan dukungan dan motivasi kepada pemain agar tidak terlalu terpuruk dan tetap bisa memberikan performa terbaik di lapangan.
Selain faktor-faktor tersebut, keberuntungan juga memainkan peran dalam terciptanya gol bunuh diri. Terkadang, bola bisa memantul dengan cara yang tidak terduga dan masuk ke gawang sendiri. Inilah yang membuat sepak bola menjadi olahraga yang penuh dengan kejutan dan drama.
Dengan tujuh gol bunuh diri yang sudah tercipta di fase grup Euro 2024, menarik untuk melihat apakah rekor 11 gol bunuh diri di Euro 2020 akan terpecahkan. Pertandingan di babak sistem gugur biasanya lebih intens dan penuh tekanan, sehingga kemungkinan gol bunuh diri masih bisa terjadi.
Para penggemar sepak bola tentu berharap agar pemain bisa bermain dengan tenang dan menghindari kesalahan fatal di lapangan. Namun, dalam setiap pertandingan, apa pun bisa terjadi. Itulah yang membuat sepak bola begitu menarik dan penuh kejutan.
Euro 2024 terus berlanjut, dan para penggemar di seluruh dunia menantikan aksi-aksi menegangkan di babak sistem gugur. Apakah rekor gol bunuh diri akan terpecahkan? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Yang pasti, setiap pertandingan akan memberikan drama dan emosi yang tak terlupakan bagi para penonton.(jpc/rum/dek)
Sebanyak 16 tim telah memastikan diri melaju ke babak sistem gugur Euro 2024. Namun, babak penyisihan grup Euro 2024 meninggalkan catatan kurang mengesankan.
Sebab, tercipta tujuh gol bunuh diri selama fase grup Euro 2024. Jumlah itu bahkan mendekati rekor gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah Euro.
Rekor gol bunuh diri terbanyak dalam sejarah turnamen sepak bola Eropa paling bergengsi ini tercipta di Euro 2020 dengan jumlah 11 gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga tujuh gol bunuh diri di Euro 2024 mencakup 26 persen dari 27 gol bunuh diri yang pernah terjadi sepanjang sejarah penyelenggaraan Euro atau Piala Eropa.
Bahkan, sejak pertandingan pertama sekaligus pembuka Euro 2024, sudah lahir gol bunuh diri dalam laga Jerman versus Skotlandia. Meski menang 5-1 atas Skotlandia, Jerman kebobolan satu gol lewat gol bunuh diri Antonio Rudiger.
Gol bunuh diri kedua terjadi dalam kemenangan 1-0 Prancis atas Austria, di mana bek Maximilian Woeber mencetak gol ke gawangnya sendiri yang dikawal Patrick Pentz.
Selanjutnya, ada gol bunuh diri pemain Albania, Klaus Gjasula, dalam hasil imbang melawan Kroasia di pertandingan Grup B Euro 2024.
Bek Italia, Riccardo Calafiori juga mencetak gol bunuh diri dan membuat Spanyol menang atas Gli Azzurri berkat gol semata wayang tersebut.
Kemudian, dalam partai Portugal kontra Republik Ceko juga terjadi gol bunuh diri. Adalah pemain Ceko Robin Hranac yang menjaringkan bola ke gawang sendiri dan dalam laga itu Portugal menang 2-1.
Portugal kembali diuntungkan dengan gol bunuh diri lawan saat menghadapi Turki. Pemain Turki Samat Akaydin mencetak gol ke gawang sendiri pada menit ke-28, dalam kemenangan 3-0 Portugal pada laga itu.
Gol bunuh diri terakhir di fase grup Euro 2024 tercipta dalam laga Belanda kontra Austria. Pemain Belanda Donyell Malen mencetak gol ke gawang sendiri dan dalam pertandingan itu negaranya kalah 2-3 dari Austria.
Menarik menantikan apakah pada babak sistem gugur Euro 2024 kembali marak lahirnya gol bunuh diri. Sebab, jumlah 7 gol saat ini hanya terpaut empat gol dari rekor terbanyak terjadinya gol bunuh diri di ajang Euro.
Lionel Messi nyaris saja senasib dengan Ronaldo. Penyerang berusia 37 tahun itu sempat mandul dalam dua partai awalnya bersama Argentina, di Copa America 2024, namun pecah telur di semifinal.
Kembali ke daftar pemain tersubur di level internasional, nomor empat diduduki oleh legenda Timnas India, Sunil Chhetri dengan 94 gol dari 151 penampilan, disusul mantan striker Timnas Malaysia, Mokhtar Dahari yang membuat 89 gol dari 119 laga.
Romelu Lukaku dari Timnas Belgia, Robert Lewandowski dari Timnas Polandia, dan Neymar dari Timnas Brasil, masing-masing menempati ranking keenam hingga kedelapan dengan 85 gol, 83 gol, dan 79 gol.
Sumber: Transfermarkt
Sebanyak 2,700 gol dicetak di 22 edisi turnamen final Piala Dunia FIFA, kecuali penalti yang dikonversi dalam bentuk tendangan.[1] Sejak gol pertama yang dicetak oleh pemain Prancis Lucien Laurent di Piala Dunia FIFA 1930,[2] sebanyak 1,300 pemain sepak bola mencetak gol di Piala Dunia, hanya 98 di antaranya yang mencetak setidaknya lima gol.
Pencetak gol papan atas dari kompetisi pertama adalah Guillermo Stábile dari Argentina dengan delapan gol. Sejak itu, hanya 22 pemain yang mencetak gol yang lebih banyak di seluruh pertandingan yang diadakan di Piala Dunia ketimbang Stábile pada turnamen 1930. Yang pertama adalah Sándor Kocsis dari Hungaria dengan sebelas gol yang dicetak pada 1954. Di turnamen berikutnya, Just Fontaine dari Prancis melampaui rekor terebut dengan 13 gol dalam hanya enam pertandingan. Gerd Müller mencetak 10 gol untuk Jerman Barat pada 1970 dan mematahkan semua rekor saat ia mencetak gol ke-14-nya di Piala Dunia pada kemenangan Jerman Barat di final 1974. Rekornya bertahan selama lebih dari tiga dekade sampai Ronaldo dari Brasil mencetak 15 gol antara 1998 dan 2006. Miroslav Klose dari Jerman mencetak rekor 16 gol sepanjang empat turnamen berturut-turut antara 2002 dan 2014. Hanya dua pemain lain yang juga mencetak lebih dari 10 gol di Piala Dunia: Pelé dengan 12 antara 1958 dan 1970 dan Jürgen Klinsmann dengan 11 antara 1990 dan 1998.
Dari semua pemain yang bermain di Piala Dunia, hanya enam yang rata-rata mencetak setidaknya dua gol per permainan yang dimainkan: Kocsis, Fontaine, Stábile, Oleg Salenko, Josef Hügi, dan Ernst Wilimowski — Wilimowski mencetak empat gol dalam pertandingan Piala Dunia tunggalnya pada 1938.[6] 90 pencetak gol papan atas mewakili 30 negara, dengan 13 pemain mencetak skor untuk Brasil, dan 14 lainnya untuk Jerman atau Jerman Barat. Secara keseluruhan, 60 pemain sepak bola berasal dari UEFA (Eropa), 26 dari CONMEBOL (Amerika Selatan), dan hanya empat yang berasal dari wilayah lain: Kamerun, Ghana, Australia, dan Amerika Serikat.
Fontaine memegang rekor untuk gol terbanyak di sebuah turnamen tunggal, dengan 13 gol pada 1958. Para pemain yang paling mendekati rekor tersebut adalah Kocsis pada 1954, Müller pada 1970 dan Eusébio dari Portugal pada 1966, dengan masing-masing 11, 10 dan 9 gol. Pencetak gol papan atas yang mencetak skor terendah di turnamen tersebut adalah pada 1962, saat enam pemain masing-masing hanya mencetak empat gol. Sepanjang 20 edisi Piala Dunia, 29 pemain sepak bola diakui atas gol turnamen terbanyak, dan tak ada orang yang dua kali mengalami nasib tersebut. Sembilan orang di antara mereka mencetak setidaknya tujuh gol dalam sebuah turnamen, sementara Jairzinho menjadi satu-satunya pemain sepak bola yang mencetak setidaknya tujuh gol tanpa menjadi pencetak gol papan atas dari turnamen tersebut pada 1970. 29 pencetak gol papan atas bermain untuk 19 negara, terbanyak (lima) untuk Brasil. Lima lainnya berasal dari negara-negara Amerika Selatan lainnya, dan 19 lainnya berasal dari Eropa. Selain turnamen 2010, semua pencetak gol papan atas memenangkan Sepatu Emas.
Gol bunuh diri terbanyak per pertandingan per pemain
Statistik ini menampilkan pemain mana di dalam liga yang berhasil menggagalkan gol bunuh diri hanya dalam satu pertandingan. Tanggal, pertandingan dan hasil akhir akan ditampilkan. Hanya pemain yang mencetak lebih dari satu gol bunuh diri dalam satu pertandingan yang ditampilkan.